Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Dasar Keislaman*, Part 1

agama islamNabi Muhammad saw menjelaskan tentang agama dalam satu kalimat yang sangat singkat, namun padat dan sarat makna, yaitu  (الدين المعا ملة ) ad din al mu'amalah  agama adalah interaksi. Interaksi yang dimaksud disini adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dengan lingkungan (baik hidup maupun tidak) serta dengan diri sendiri. Semakin baik interaksi itu, semakin baik pula agama/keberagamaan pelakunya, demikian pula sebaliknya.
Sangat banyak rincian ajaran yang disampaikan rasul saw. baik melalui wahyu al Qur'an maupun as Sunnah. Salah satu yang diangkat oeh para ulama, sebagai gambaran dari konsep dasar ajaran islam, adalah sebuah hadits yang menceritakan kehadiran seorang yang tak dikenal dihadapan nabi Muhammad saw. sambil bertanya di depan sekelompok kaum muslimin tentang islam,iman dan ihsan serta kamat dan tanda-tandanya.

Tentang iman, Nabi saw menjawab bahwa ia adalah keimanan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, rasul-rasul yang diutus-Nya, hari kemudian, serta takdir-Nya yang (dinilai manusia) baik atau buruk. Sedangkan tentang islam, Nabi menjawab bahwa ia adalah pengakuan akan keesaan Allah dan kebenaran rasul-Nya Muhammad saw., melaksanakan shalat dengan baik dan bersinambung, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan dan melaksanakan haji bagi yang mampu. Sementara ihsan beliau menjelaskan bahwa ia adalah : Menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan bila tidak demikian maka (hendaklah sadar) bahwa Dia melihatmu.

Setiap kali Nabi saw. menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh orang itu, maka setiap iyu pula si penanya berkata : "Engkau benar." Setelah Nabi saw. selesai menjelaskan ketiga hal tersebut dan hari kiamat serta tanda-tandanya, orang itu pin menghilang, Nabi menjelaskan kepada hadirin bawa "itulah malaikat jibril yang datang (berbentuk manusia) untuk mengajari kamu tentang agama kamu." (HR. Bukhari melalui Umar bin Khaththab ra.).

Hadits inilah yang dijadikan dasar oleh banyak ulama untuk menetapkan rukun iman dan islam sekaligus menggambarkan dasar-dasar ajaran islam. Tetapi, ini bukan berarti bahwa mereka yang tidak menjadikan rukun iman sebanyak enam rukun, serta merta dinyatakan telah menyimpang dari ajaran Nabi Muhammad saw., karena bisa saja sebagian dari apa yang termasuk rukun iman menurut versi hadits tersebut, tetap ia percayai tetapi tidak dijadikannya rukun. Sama halnya dengan mereka yang percaya pada keenam rukun iman itu, dia masih dituntut mempercayai hal-hal yang tidak tercantum disana, misalnya kepercayaan tentang adanya makhluk yang dinamai jin, atau kepercayaan tentang Isra' Nabi Muhammad saw., wallahu a'lam

*Diambil dari buku Membumikan Al Qur'an jilid 2, Karya : M. Quraish Shihab hal 15-17.

Posting Komentar untuk "Konsep Dasar Keislaman*, Part 1"