Gerhana Matahari dan Bulan
Nabi Muhammad saw. bersabda:
إن الشمس والقمرة من آيات الله وانهما لاينخسفان لموت أحد ولالحياته فاإذا رأيتم ذالك فا دعوا الله وكبروا وصلوا وتصد قوا
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari sekian tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak menggerhana karena kematian seseorang maupun karena kelahirannya. Sehingga jika kalian melihat hal itu (gerhana) maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, dirikanlah sholat dan bersedekahlah
Asbabul Wurud
Hadits ini berasal dari Abdullah bin Maslamah ia menuturkan: saya mendapat hadits ini dari Malik, dari Hisyam bin Urwah, dari bapaknya, dari Aisyah, ia mengatakan :
Pada masa Rasulullah saw, pernah terjadi gerhana matahari. Rasulullah saw, pun melakukan shalat (berjama'ah) bersama orang-orang. Beliau kemudian menyelesaikan shalat, sementara matahari sudah terlihat Beliau lantas berkhutbah serta memuji Allah dan bersabda :
إن الشمس والقمرة من آيات الله وانهما لاينخسفان لموت أحد ولالحياته فاإذا رأيتم ذالك فا دعوا الله وكبروا وصلوا وتصد قوا
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari sekian tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak menggerhana karena kematian seseorang maupun karena kelahirannya. Sehingga jika kalian melihat hal itu (gerhana) maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, dirikanlah sholat dan bersedekahlah.
Ulasan Hadits
Gerhana matahari terjadi karena bulan berada diantara bumi dan matahari sehingga bulan menghalangi kita dari cahaya matahari, dan tekadang gerhana terjadi secara total (menutup matahari secara keseluruhan). Gerhana matahari total terjadi pada bagian tertentu di belahan bumi yang menghadap matahari dan pada waktu itu siang pun berubah menjadi malam dalam hitungan menit. Sedangkan pada kawasan-kawasan sebelah utara dan selatan dari kawasan tertentu tersebut hanya terjadi gerhana sebagian (tidak total). Dan pengaruh gerhana matahari pun akan semakin berkurang jika suatu wilayah semakin jauh dari bagian yang terkena gerhana total.
Hadits diatas menjelaskan bahwa gerhana matahari dan bulan merupakan fenomena alam yang akan terjadi tanpa memandang adanya kematian maupun kelahiran seseorang, sebagaimana yang dipercayai oleh sebagian kalangan di Jazirah Arab dan negara-negara lain di dunia yang suka menghubung-hubungkan fenomena alam ini dengan kelahiran atau kematian seorang tokoh. Hadits Rasul saw, ini datang untuk menghapus khurafat-khurafat tersebut secara total dan menegaskan siklus terjadinya fenomena alam tersebut.
Peristiwa gerhana matahari total merupakan fenomena yang sangat langkah. Ketika terjadi gerhana total, langit menjadi gelap dan bintang-bintang terlihat di saiang hari. Manusia pun harus mengalami situasi yang begitu tiba-tiba, yaitu perubahan dari siang hari yang terang benderang menjadi seperti malam yang gelap gulita, hanya dalam hitungan menit. Situasi seperti ini tentu saja dapat menyebabkan kepanikan dan setres, tidak hanya pada manusia, melainkan juga pada seluruh makhluk. Burung-burung bergerombol menuju sarangnya, hewan-hewan kembali ke kandangnya atau berdiam diri ditempat-tempat yang dapat menenangkan diri mereka dari ketakutan.
Pada saaat terjadi gerhana matahari, jumlah energi matahari yang sampai kebumi berkurang sehingga suhu panasnya pun menurun. Sebaliknya, ketika tejadi gerhana bulan jumlah energi matahari yang sampai ke bumi meningkat dan naiklah suhu panas bumi dalam beberapa menit. Dalam kedua situasi ini, jelas sekalai bahwa bumi menghadapi bahaya yang hanya diketahui oleh Allah. Karena kedua kondisi inilah, Nabi menyuruh kita untuk memperbanyak zikir, tahmid, takbir, mengagungkan Allah, berlindung dengan sholat, bersegerah mengeluarkan sedekah dengan harapan semoga Alah swt, menghilangkan bahaya itu dari bumi dan orang-orang yang menghuninya. Sebab kedua peristiwa ini selalu mengandung bahaya dan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah
Kita tentu terheran-heran dengan pengetahuan yang dimiliki oleh Nabi muhammad saw tentang hal itu yang beliau lontarkan pada seribu empat ratus silam. Dimana umat manusia pada saat itu masih tenggelam dalam beragam khurafat dan mitos, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui fakta alam tersebut ,yang baru saja diketahui secara persis oeh ilmu manusia pada beberapa dekade belakang.
Jadi, satu hadits ini saja sebenarnya sudah cukup menjadi bukti yang menegaskan kebenaran kenabian Muhammad saw sebagai rasul terakhir yang senantiasa tersambung dengan wahyu dan diajari oleh Sang Maha Pencipta langit dan bumi. Wallahu a'lam.
Posting Komentar untuk "Gerhana Matahari dan Bulan"