Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hujan

Sore itu, langit nampak lebih gelap dari biasanya, awan-awan hitam mulai menutupi langit dan matahari pun bersembunyi dibaliknya, seakan enggan untuk berbagi sinarnya kepada kita semua. Dedaunan menari-nari ditiup semilir angin yang makin lama makin kencang, dan tidak beberapa lama kemudian rintik-rintik hujan mulai turun membasahi apa saja yang ada dibawahnya. Ya itu merupakan hujan yang pertama kali turun setelah beberapa bulan yang lalu ia enggan untuk menyapa dan mengisi sumur, kali dan sungai.

Air hujan yang sampai ke bumi mulai mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, mengisi lobang-lobang yang tersebar di sepanjang jalanan, mengisi selokan yang biasanya hanya dialiri oleh air limbah rumah tangga dan mengalir deras menuju tempat selanjutnya. Anak-anak kecil yang telah lama menunggu turunnya hujan mulai berhamburan keluar rumah, mereka bermain-main air bersama teman-temannya, senyum diwajah mereka nampak lebih bercahaya dari biasanya. Mereka sangat menikmati bermain-main dibawah guyuran air hujan seakan mereka tidak rela melepas kepergiannya.

Ya masa kanak-kanak yang sangat menyenangkan, seakan-akan menunjukkan bahwa tidak ada beban yang sanggup merenggut kesenangan tersebut. Mengalir. Ya mengalir mengikuti arus yang membawanya, hanya mengikuti arus tanpa sibuk bertanya kemana tujuannya dan apakah jalan yang ditembuh sudah mengikuti jalan yang benar dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Posting Komentar untuk "Hujan"